Rafael Struick adalah salah satu pemain muda naturalisasi yang kini menjadi sorotan publik pecinta sepak bola Indonesia. Sebagai penyerang andalan di skuad Timnas Indonesia U-23, nama Rafael Struick mulai mencuri perhatian sejak debutnya di level internasional.
Penampilan impresifnya, termasuk dua gol krusial saat laga Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024, membuat Rafael semakin dikenal luas oleh publik Tanah Air. Dengan bakat alami, kecepatan, dan naluri mencetak gol yang tajam, Rafael Struick digadang-gadang sebagai salah satu pemain masa depan Timnas Indonesia.
Meskipun lahir di Belanda, Rafael Struick memiliki darah Indonesia dari kedua orang tuanya. Ayahnya, Brian Struick, adalah keturunan Indonesia dari jalur keluarga asal Semarang. Sang nenek, Eleonora Fredrika Rientsma Struick, lahir di Semarang pada 24 April 1952.
Sementara itu, ibunya, Soraya Noraly Soedito, adalah warga Belanda berdarah Suriname dan Jawa. Saat ini, sang ibu menjabat sebagai Head of Financial Recovery di salah satu bank terbesar di Belanda, ABN AMRO Bank N.V.
Kombinasi latar belakang keluarga dan semangat membela negara leluhur membuat Rafael Struick menjalani proses naturalisasi dan resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada 2023.
Rafael memulai karier sepak bola di klub-klub amatir Belanda seperti RKAVV Leidschendam dan Forum Sport. Bakatnya kemudian dilirik oleh ADO Den Haag, klub yang berkompetisi di Eerste Divisie (Divisi 2 Liga Belanda), dan bergabung secara resmi pada 2020.
Struick mulai bermain di tim U-18 dan U-21 ADO Den Haag, sebelum dipromosikan ke tim utama pada musim 2022. Kontrak profesional pertamanya ditandatangani pada Juni 2023 dan akan berakhir pada 30 Juni 2024.
Setelah proses naturalisasi rampung, Rafael Struick langsung dipanggil oleh pelatih Shin Tae-yong ke dalam skuad Timnas Indonesia U-20 dan U-23, serta tim senior. Ia tampil mengesankan di Piala Asia U-23 2024, termasuk mencetak brace (2 gol) dalam pertandingan sengit melawan Korea Selatan.
Rafael Struick dikenal sebagai penyerang yang eksplosif dan cerdas membaca permainan. Meski bertubuh tinggi (180 cm), ia lincah dan cepat dalam berlari ke ruang kosong, serta memiliki penyelesaian akhir yang baik.
Kaki kirinya yang dominan memudahkan Rafael dalam mengeksekusi tendangan dari berbagai sudut. Selain itu, ia juga fleksibel bermain di beberapa posisi menyerang, seperti winger kiri dan second striker.
Dengan usia yang masih sangat muda dan pengalaman bermain di Eropa, Rafael Struick menjadi salah satu prospek paling menjanjikan untuk Timnas Indonesia. Kombinasi teknik, kecepatan, dan dedikasi membuatnya layak disebut sebagai penyerang masa depan Garuda.
Publik sepak bola Indonesia kini menantikan kiprah Rafael Struick di level klub maupun internasional. Jika terus berkembang, bukan tidak mungkin Struick akan menjadi pemain kunci Timnas di ajang besar seperti Piala Asia atau Kualifikasi Piala Dunia mendatang.